Alhamdulillah, tetiba ilham datang, sempat ana siapkan puisi ini sepanjang perjalanan ana di atas bas ke tempat kerja. =)
Tatkala perginya malam berganti siang,
sesekali berselindung dibalik sinaran mentari,
Di hening sunyi itu,
lipatan sejadah menjadi saksi,
Mutiara taubat kian membasahi,
menerbitkan layar keinsafan di lautan yang kelam,
bagaikan sinaran mentari yang menembusi lautan yang kegelapan,
Ku biarkan kelmarin pergi bersama kenangan lalu,
hari ni ku genggam segunung harapan,
Ku pasakkan ketakutan pada-MU, beriringan keyakinan pada-MU
seumpama
kilat yang memberi suasana ketakutan beriringannya sebuah pengharapan
kepada sang petani
"hujan akan membasahi bumi yang gersang"
Memang naluri sekeping hati ingin dihiasi kebaikan
namun seringkali langkah terhenti dek kerana
naluri nafsu itu selalu inginkan keseronokkan
Mencari destinasi cinta yang hakiki
terkadang hati pasrah tatkala ujian melewati
nanar mencari erti hidup
kadang kala hati berbicara sendirian
menukilkan bingkisan buat sekeping hati
kadangkala hati tak bisa sendirian
maka carilah TEMAN buat hati yan sepi,
TEMAN yang menemani
dikala yang lain berpaling pergi meninggalkan kita.
nukilan : wardatulsyauqah
No comments:
Post a Comment